Invita 2016
Rabu 19 Oktober 2016, Sekolah SMP
Labschool Rawamangun memberangkatkan Murid murid kelas 8 angkatan 24 ke
Yogyakarta untuk menyelengarakan kegiatan Invita 2016. Murid murid kelas 8 SMP
Labschool Jakarta berkumpul di Stasiun gambir pada pukul 17.30. Sebelum
berangkat murid kelas 8 SMP Labschool Jakarta berbaris dan diberi pengarahan
dari bapak kepala sekolah dan setelah itu kami diberangkatkan dengan memakai
kereta api Argo Lawu.
Sesampai di
Yogyakarta pada pukul 03.35, kami sudah berada di Jogja dan langsung menuju
bis. Tujuan pertama kami adalah Sabila Farm. Kebun yang terkenal akan produk
buah naganya ini mencakup area 11 hektar, dengan berbagai macam buah naga
seperti buah naga merah dan putihdan juga ada buah naga warna kuning yang katanya
yang palinngggggggggg muahal buah naga didunia.. Kami dibagi menjadi dua
kelompok dimana satu kelompok akan menonton presentasi tentang Sabila Farm dan
satu kelompok lagi berkeliling melihat kebun.
Setelah puas
berkeliling, kami mencoba berbagai hidangan khas Sabila Farm seperti es krim
buah naga,Jelly buah naga sampai sampai ada popmie segala dll. Kami pun kembali
ke bis untuk tujuan berikutnya, PT. Sritex. Sritex, atau disebut Sri Rejeki
Isman adalah produsen tekstil terkenal se-dunia dan industry tekstil terbesar
seasia tenggara. Bahkan, PT. Sritex dipercaya untuk membuat seragam NATO.
Fungsi seragam ini tentu berbeda-beda, ada yang anti air, anti api, bahkan ada
yang anti sinar inframerah!
Corak dari masing-masing seragam pun berbeda. Contohnya,
pakaian angkatan laut Malaysia mengambil warna corak biru muda-biru tua. Kami
pun dapat melihat dan membeli kain tekstil maupun barang jadi langsung di toko
Sritex itu sendiri.
Setelah berkeliling PT. Sritex, kami langsung kembali ke hotel
untuk beristirahat. Hari Jumat, 21 Oktober 2016 kami sudah berkumpul jam 8
pagi. Kali ini, kami menuju Kraton Nyayogyakarta Hadiningrat atau Keraton
Yogyakarta. Disana, kami dapat melihat tempat tinggal Sultan Hamengkubowono X
bersama istri dan anak-anaknya. Kami juga dapat berkeliling Keraton. Disini,
terdapat beberapa peraturan seperti tidak boleh memakai topi. Kami juga
bertanya kenapa semua abdi disini tidak memakai alas kaki dan jawabannya adalah
karena itu adalah salah satu peraturan yang ada di keraton Yogyakarta.
Kami juga dapat melihat museum tempat lukisan sultan-sultan
sebelumnya berada. Konon, jika kita melihat lukisan itu darim berbagai sisi,
mata orang di lukisan tersebut akan tetap menatap kita loh! Selanjutnya, kami
menuju Desa Giriloyo untuk belajar membatik sendiri. Ternyata, membatik memakai
canting itu susah sekali. Kami pun dapat membawa pulang karya batik kami.
Setelah itu, ini dia bagian yang ditunggu-tunggu! Kami menuju Pantai Parang
Tritis untuk bersenang-senang. Beberapa dari kami bahkan menyewa ATV dan
berkeliling pantai sepuasnya. Kami juga berfoto bersama untuk kenang-kenangan.
Setelah puas bermain dengan batas 1 jam, kami langsung
melanjutkan perjalanan menuju destinasi paling ditunggu nomor 2. Jalan
Malioboro! Disini, kami berpencar dan mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Kami bahkan diberi tips menawar dari kakak-kakak pemandu kami. Setelah puas
berbelanja oleh-oleh, kami segera kembali ke hotel dan beristirahat.
Sabtu 22 Oktober 2016
menjadi hari terakhir kami berada di Jogja. Kami sudah berkumpul pukul 7 pagi
sebab kami akan melakukan Lava Tour. Memakai jeep, yang jalannya goyang goyang
gak jelas yang bisa bikin orang muntah, kami melakukan perjalanan off-road ke
museum merapi, Batu Alien dan Gua Jepang. Mengapa di sebut batu alien? Karena
jika dilihat dari depan, batu ini tampak seperti wajah seorang alien. Setelah
Lava Tour, kami melanjutkan ke objek Wisata yang termasuk seven wonders di
dunia, yaitu Candi Borobudur. Disini kami diberitahu sejarah Borobudur, dan
menaiki Borobudur bersama-sama. Kami bahkan mencapai stupa yang paling besar
dan paling jauh!
Setelah itu, kami singgah menuju toko oleh-oleh yaitu deJava
lalu menuju stasiun Tugu. Dengan itu, perjalanan kami di Yogyakarta telah
berakhir dan pulang ke daerah masing masing